Blogroll

About

Tugas Mata Kuliah Aplikasi Komputer


METAMORFOSIS KEHIDUPAN SI ROY DARI MASA KECIL HINGGA MENJADI DEWASA

Di sebuah desa tertinggal yang terletak di Kabupaten Jombang tepatnya pada Desa Kedawung, ada salah satu Keluarga yang pada hari Senin, tanggal 13 November 1995 baru saja melahirkan anak keduanya dan anak tersebut diberi nama “Roynaldi Stevan” dan dipanggil dengan “Roy”. Anak yang terlahir dengan proses kelahiran sempurna dan berjenis kelamin laki-laki ini terlihat lucu dan manis. Kemudian setelah bayi dibawa pulang dari rumah sakit, bayi Roy disambut dengan antusias oleh para tetangga yang ingin melihat bayi Roy. Mereka terlihat senang dan bahagia menyaksikan bayi tersebut.
            3 Tahun kemudian, si Roy sudah mulai bisa berjalan dan berbicara, semenjak saat itu (masa-masa perkembangan anak) si Roy terkenal dengan anak yang gesit, karena si Roy setiap hari selalu berkeliaran di rumah-rumah tetangga, karena anaknya suka lari-larian. Kalau hari sudah sore, orang tua si Roy setiap hari mengejarnya untuk bisa diajak pulang ke rumah. Dengan pada masa-masa pertumbuhan anak tersebut, berbagai upaya dari orang tua si Roy untuk mendidik anaknya lebih ditingkatkan lagi untuk memacu kecerdasan anaknya, sejak saat itu orang tua si Roy setiap hari mengajarkannya cara menulis, membaca, menggambar, dan latihan mengaji sebelum si Roy memasuki tahun-tahun untuk dimasukkan ke dalam dunia sekolah. Untuk pola makan, orang tua dari si Roy lebih sering dalam memberikan menu yang sehat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu.
            Memasuki usia 5 tahun, si Roy mulai bersekolah dan Roy memulai pendidikannya pada sekolah Taman Kanak-kanak Kedawung yaitu di daerah Kampung wilayah si Roy sendiri. Si Roy merasa senang dan bahagia saat menjelang berangkat sekolah, lalu bersama ibunya ia berangkat untuk sekolah di hari pertamanya dengan dibonceng oleh sepeda, sesampainya disana iapun bergembira karena si Roy mempunyai banyak teman untuk bermain. Si Roy disana terkenal sebagai anak yang baik, selalu mematuhi perintah dari gurunya, tidak pernah jahil kepada temannya, dan giat untuk mengerjakan sesuatu karena bagi Roy segala sesuatu yang dilakukannya di sekolah merupakan sebuah kebahagiaan dan kesenangan.
            Seiring dengan kemampuan Roy dalam hal membaca, menulis, dan menggambar yang terus mengalami peningkatan, akhirnya si Roy dinyatakan lulus dari pendidikan Taman Kanak-kanak Kedawung dan naik ke jenjang pendidikan Sekolah Dasar, dan Roy pada saat itu masuk ke SDN Kertorejo II yaitu sekolah yang terletak di sebelah Timur dari Taman Kanak-kanak Kedawung tempat Roy memulai pendidikannya. Pada waktu memasuki pendidikan Sekolah Dasar, si Roy sudah berusia 6 tahun. Pada waktu bersekolah di Sekolah Dasar, si Roy selalu menunjukkan prestasi yang baik dari kelas 1 hingga kelas 6 karena peringkat si Roy tidak pernah keluar dari 5 besar.
Setelah lulus pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar tahun 2007, Roy melanjutkan pilihannya pada salah satu SMP Islam di wilayah kecamatan Ngoro yakni di SMP Islam Ngoro, ia bersama dengan 6 teman waktu SD daftar kesana secara bersama-sama, setelah menyelesaikan seluruh persyaratan untuk masuk ke dalam SMP, akhirnya Roy pun menjalankan pendidikannya lagi kali ini pada jenjang SMP. Berbagai macam ekstrakurikulerpun ada disini, dan si Roy memutuskan untuk memilih ekstrakurikuler Badminton karena ia sangat suka dan Hoby dengan olahraga Badminton, berbagai kejuaraanpun ia ikuti tetapi ia selalu gagal dalam meraih juara 1, ia selalu kandas di babak 8 besar dan 4 besar, kemudian ia berhenti untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Badminton lagi. Untuk prestasi dari si Roy pada jenjang SMP terbilang cukup baik dan nilainya di Ujian Nasionalpun akhirnya mendukungnya untuk mencoba melanjutkan pendidikannya pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2010 di salah satu SMA Negeri yang ternama di kecamatannya yaitu SMA Negeri 1 Ngoro Jombang.
Dalam memasuki sekolah favorit SMA tersebut, si Roy pun menghadapi persaingan dari para lulusan-lulusan SMA se Kabupaten Jombang, dan pada hari terakhir ia akhirnya keterima dengan peringkat yang cukup memprihatinkan yaitu peringkat 175 dari 180 siswa yang diterima, hal itu membuat si Roy senang, bangga, dan bersyukur. Pada waktu SMA, si Roy akhirnya mendalami hobynya pada olahraga Badminton, dan dibekali oleh fasilitas yang mendukung di SMA akhirnya si Roy menunjukkan prestasinya yang meningkat daripada prestasi olahraga Badmintonnya pada waktu SMA, terbukti ia telah meraih berbagai juara baik dari tingkat sekolah, kecamatan, dan kabupaten. Pada waktu SMA kelas 3, si Roy dihadapi dengan kebimbangan pikiran, yakni apakah setelah SMA ia langsung bekerja apakah melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi, akhirnya si Roy setiap hari memikirkan kebimbangan tersebut, kalau mau melanjutkan ke Perguruan Tinggi biaya yang dikeluarkan tidak cukup untuk membayar biaya daftar masuknya, namun pada akhirnya atas dasar ingin memiliki ilmu yang lebih tinggi dan diberikan nasehat dari orang tua akhirnya ia memilih untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi melalui jalur Beasiswa Bidik Misi. Ia pun akhirnya memilih Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang pada pilihan pertamanya dan Universitas Negeri Surabaya pada pilihan keduanya masing-masing pada jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Setelah ia lulus pada Ujian Nasional dengan nilai rata-rata diatas 8, ia akhirnya menunggu pengumuman apakah ia diterima/tidaknya di Perguruan Tinggi yang ia pilih tadi. Dan pada hari pengumumannya, ia langsung mengecek di Gadgetnya, dengan perasaan deg deg an dan kecemasan ia akhirnya mencoba membuka websitenya, setelah masuk pada websitenya dan melihat pengumumannya, semua perasaan tersebut akhirnya hilang karena ia dalam pengumuman tersebut dinyatakan diterima di Perguruan Tinggi yang dipilihnya pada pilihan kedua yaitu di Universitas Negeri Surabaya, ia bersama orang tuanya pun senang dan bangga mendengar kabar baik tersebut, ia pun akhirnya bersyukur kepada tuhan dengan diterimanya ia di Perguruan Tinggi, ia berjanji akan memanfaatkannya dengan baik dan berusaha sekuat tenaga dan pantang menyerah untuk meraih ilmu, karena disinilah (di Perguruan Tinggi) masa depannya akan ditentukan dan ia ingin membanggakan kedua orang tuanya, keluarganya serta ingin mewujudkan semua mimpi dan cita-citanya. Harapan baginya setelah ia lulus dari UNESA adalah ia ingin langsung mendapatkan pekerjaan, menjadi orang yang sukses, dan dapat membahagiakan, membantu kedua orang tuanya.

0 Response to "Tugas Mata Kuliah Aplikasi Komputer"

Posting Komentar

wdcfawqafwef